Sabtu, 28 Desember 2013
Kamis, 26 Desember 2013
Usaha beternak burung Kenari
Usaha ini pernah saya geluti pada tahun 2009 setelah waktu
itu saya terkena PHK di perusahaan tempat saya bekerja di daerah kawasan industri MM2100 cibitung dan dalam posisi saat
itu saya menganggur dan menunggu
panggilan kerja dari perusahaan lain , alasan saat itu saya memilih usaha ini
selain karena faktor modal yg memang tidak terlalu besar namun usaha ini juga
menunjang dengan hobi saya sendiri sampai sekarang yaitu memelihara burung dan
unggas.
Namun dalam implementasinya tentu sangat bertentangan antara
hobi dan usaha, hobi cenderung tidak itung-itungan namun bila kita bicara usaha
maka semuanya berubah drastis artinya kita perlu berfikir sedikit maju kedepan
mulai dari memperhitungkan peluang, untung-rugi
hingga mempersiapkan skill yg memang menunjang serta relevan dengan
usaha yg sedang kita lakukaan.
Persiapan
usaha:
Dalam fase
ini yg paling penting tentu mental dan pemikiran, saya mulai merencanakan
pembuatan kandang yg sesuai dengan kondisi alam , jenis makanan yg baik,
pasokan bibit yg unggul, hingga akhirnya perhitungan biaya yg di butuhkan.
Setelah saya pikir-pikir yg perlu saya lakukan adalah membeli
bibit dan makanan dulu karna dari sana saya akan menemukan rumusan yg tepat
mengenai jenis kandang ternak yg akan saya buat.
Kebetulan saat itu pasokan bibit masih terbilang mudah,
karena memang usaha ternak burung kenari ini belum terlalu populer seperti
sekarang ini. Setelah tawar menawar dengan peternak didaerah solo yg saya kenal
dari mantan rekan kerja saya sewaktu bekerja di sebuah perusahaan akhirnya Modal
pertama saya belikan 20ekor burung kenari lokal usia 6-7 bulan , seharga Rp.
2.450.000 keuntungan membeli partai seperti ini adalah dari 20 ekor burung
tersebut saya dapat memilih bibit yg baik untuk dijadikan ternak. Kerugiannya
tentu saja kita belum tahu berapa jumlah burung jantan dan betina yg akan kita
miliki selain itu mudah dicurangi oleh pemasok bibit itu sendiri dengan cara
mengoplos jenis indukan yg kita pesan dengan jenis yg relatif lebih murah.
Ternyata
dari 20 ekor burung kenari saya menemukan 8 ekor burung betina, 1 ekor mati
diperjalanan dan sisanya 11 ekor pasti
jantan, meski jumlah betina terbilang sedikit namun ternyata membawa berkah
juga, dari ke 11 ekor burung jantan itu semuanya saya jual dengan harga yang
terbilang fantastis 2x lipat lebih dari harga beli. Perekor saya jual dengan kisaran 450-600 ribu
sesuai dengan warna dan bunyi dari burung-burung tersebut.
Singkat cerita diluar dugaan hasil
penjualan kenari jantan adalah sebesar Rp. 5.150.000. secara otomatis biaya
pembelian tertutupi bahkan saya untung Rp. 2.700.000.
Pembuatan
kandang:
Sesuai
jumlah kenari betina maka jumlah kandang yang saya buat adalah 8 kandang, saya
buat bersusun 2 x 4 seperti lemari dengan bagian depan terbuka dengan kawat
strimin sedangkan sisi-sisinya serta belakang terbuat dari kayu triplek setebal
10mm ini memnghabiskan biaya hanya Rp. 800.000 sudah termasuk upah untuk
tukang.
Selanjutnya yg perlu saya beli
adalah pakan, vitamin, tempat makan dan minum serta tempat bertelur ditambah
rangkaian listrik untuk pemasangan lampu pada kandang ketika cuaca ekstrim
mengingat suhu dikampung sangat dingin karena termasuk wilayah pegunungan
Ciremai. Menghabiskan biaya sekitar Rp. 400.000. dan dalam 3 hari burung-burung
tersebut sudah dapat menempati kandang yg baru dibuat tersebut.
Metode pembibitan:
Singkat
cerita setelah 2 bulan berjalan saya asumsikan burung-burung tersebut sudah
siap untuk dijodohkan ini ditandai dengan perilaku burung tersebut ketika
mendengar suara kenari jantan selain itu ada beberapa ekor yg malah bertelur
tanpa perkawinan. Setelah diperhitungkan Saya putuskan hanya membeli 4 ekor
burung kenari jantan siap kawin jenis AF yg lebih unggul dari postur maupun
suaranya dibanding kenari lokal seharga Rp. 3.000.000.
Setelah masa penyesuaian sekitar 1
minggu saya mulai mengawinkan burung-burung tersebut lalu terjadilah pembuahan
untuk 4 ekor kenari betina pertama, setelah kenari betina tersebut mulai
membuat sarang dan bertelur kenari jantan saya kawinkan kembali pada ke 4 burung
betina yang kedua. Jumlah telur yg dihasilkan indukan pertama bervariasi 3-5
butir telur dengan total 17 telur. Sedangkan untuk indukan kedua lebih sedikit
hanya 14 butir telur saja, dapat saya simpulkan ini terjadi karena kenari
jantan yg belum siap kawin mengingat baru saja dikawinkan dengan indukan betina
yang pertama.
Panen:
Setelah
mengerami telur mereka selama 2 minggu
telur indukan pertama mulai menetas total hanya 8 ekor anak burung saja.
Selang seminggu akhirnya telur indukan
yg kedua pun mulai menetas dengan jumlah total 12 ekor anak burung. Dapat saya
simpulkan mengapa banyak sekali telur yang tidak jadi karena bebrapa faktor:
- Karena burung indukan (betina) belum
berpengalaman mengingat ini pertama kalinya mereka mengalami masa kawin, bertelur dan mengerami telur-telur tersebut
- Karena singkatnya metode pembuahan
yang saya lakukan antar pejantan dan betina indukan yang pertama yaitu hanya
sekitar seminggu saja.
Ketika umur
anakan kenari sekitar 1bulan saya pisahkan dengan indukan tersebut artinya anakan
tersebut sudah bisa makan sendiri lalu kenari-kenari indukannya tersebut telah
siap untuk dikawinkan kembali
Pemasaran:
Setelah
anak-anak kenari berumur 1,5 bulan saya putuskan untuk mulai menjualnya, dari
total anakan 20 yang hidup adalah 18 ekor saja. setelah berpikir keras saya
putuskan untuk menjual jenis partai saja (borongan) kepada pedagang/ kios. Ini
saya nilai lebih efisien dan cepat laku ketimbang saya menjajakan atau menunggu
pembeli yg datang meskipun memang sejak dari awal usaha saya telah berhasil
membuat relasi dengan para penghobi burung kenari maupun peternak-peternak
kenari di sekitar saya tinggal melalui media sosial Facebook. Sehingga kadang
kala ada saja yg memesan atau datang langsung ke rumah.
18 ekor burung saat itu saya jual
dengan harga Rp. 4.000.000 mengingat anakan ini termasuk jenis unggul yaitu
jenis loper (lokal super) karena berasal
dari indukan AF x LOKAL yang akhirnya memiliki nilai jual yg lebih karena
postur dan suara yang kelak akan di hasilkan.
Rincian biaya:
Bulan ke
|
Keterangan
|
Pemasukan
|
Pengeluaran
|
1
|
Beli bibit lokal 20 ekor
Jual kenari jantan 11 ekor
|
-
|
2.450.000
|
5.150.000
|
-
|
||
2
|
Pembuatan kandang + upah
Peralatan dan pakan
|
-
|
800.000
|
-
|
400.000
|
||
3
|
Beli bibit AF 4 ekor
|
-
|
3.000.000
|
5
|
Jual anakan hasil panen
|
4.000.000
|
-
|
Total
|
9.150.000
|
6.650.000
|
keuntungan
pada 5 bulan pertama adalah sebesar Rp. 2500.000, selanjutnya panen dan menjual
anakan setiap 2 bulan sekali.
Minggu, 08 Desember 2013
ABABIL, burung yang memporak-porandakan tentara Abrahah
Pernahkah Anda mendengar burung yang bernama Ababil ? Jika Anda seorang muslim sejati pasti tidak asing lagi terhadap nama burung yang satu ini. Ini bukan jenis burung yang spesiesnya ada di dunia, bukan pula jenis burung yang penciptaannya untuk melengkapi keindahan dunia.
Akan tetapi dia (Ababil) sengaja di ciptakan Allah untuk menghancurkan kesombongan, keserakahan dan arogansi seorang panglima perang yang paling ditakuti pada waktu itu. Dialah Abrahah, panglima perang negeri Yaman yang sangat termahsyur karena kebengisan dan kekuatan timnya.
Akan tetapi, sekuat apa pun bala tentara manusia, tidak akan pernah sanggup melawan kekuatan bala tentara Allah. Bala tentara Allah itu salah satunya adalah Ababil. Inilah kisah yang sangat mengerikan itu, kisah yang terjadi pada masa sebelum kelahiran Nabi Muhammad , Rasul akhir zaman.Kisah ini dimulai ketika Abrahah merasa iri terhadap kota Mekkah yang yang di dalamnya ada ka'bah atau Baitullah yang selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang Arab yang akan melakukan ibadah haji setiap tahun.
Pada masa Jahiliah, tata cara ibadah haji tidak seperti pada masa Islam sekarang ini, dan tujuannya pun bukan untuk menyembah Allah, melainkan berhala-berhala sesembahan mereka yang ada di sekitar ka'bah.
Ia memiliki hasrat yang besar ingin menghancurkan ka'bah dan mengalihkan peribadatan orang-orang Arab ke Yaman, yaitu sebuah gereja besar yang didirikan oleh Abrahah. Sebelum melakukan penyerangan ke Mekkah, ia terlebih dahulu mengirimkan seorang utusan untuk memberi tahu maksud dan keinginannya. Utusan itu menganjurkan bagi penduduk Mekkah agar mereka beribadah haji di Yaman saja. Jika tidak, maka Ka'bah akan dihancurkan.
Rupanya ancaman utusan Abrahah tidak di hiraukan oleh penduduk Mekkah, mereka tetap saja beribadah di Mekkah. Karena pembangkangan penduduk Mekkah, akhirnya Abrahah benar-benar marah dan memerintahkan seluruh pasukannya untuk segera bersiap-siap menyerang Mekkah dan menghancurkan Ka'bah. Pasukan Abrahah ini memiliki peralatan perang yang sangat lengkap, baju besi dan gajah-gajah yang akan di pergunakan untuk merobohkan ka'bah. Apalah arti kekuatan manusia bila berhadapan dengan gajah-gajah!! Sungguh amat kuat, tapi saksikanlah, sebentar lagi bala tentara Allah yang jauh lebih kuat dari pasukan Abrahah akan menghancurkan Abrahah dan pasukannya tanpa sisa. Abrahah memberitahukan tujuan penyerangannya bukan berarti ingin berperang, melainkan hanya ingin menghancurkan Ka'bah. Kala itu penduduk Mekkah yang dipimpin oleh Abdul Muthallib tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghentikan niat Abrahah. Tidak ada pilihan lain kecuali pasrah dan menyerah. Beberapa saat sebelum penghancuran Ka'bah, Abrahah memberi waktu kepada seluruh penduduk Mekkah untuk segera meninggalkan Mekkah dan mengungsi. Abdul Muthollib menginstruksikan kepada kaumnya untuk segera berlindung dan mengungsi dibalik bukit-bukit disekitar Mekkah.
Ada kisah tersendiri tentang Abdul Muthallib dan Abrahah. Dalam perjalanan ekspansi pasukan Abrahah menuju penghancuran Ka'bah, ternyata Abrahah telah merampas unta-unta milik penduduk Mekkah dan sekitarnya, termasuk unta milik Abdul Muthollib. Maka dengan sangat murka, kakek Nabi ini memberanikan diri untuk meminta kembali unta-unta yang dirampas Abrahah. Demi untuk mendapatkan kembali harta bendanya, Muthallib pun mengunjungi tenda peristirahatan Abrahah seorang diri tanpa pengawalan.
Dan dialog pun terjadi di antara mereka. "Ada perlu apa Anda menemui aku?" tanya Abrahah. "Anda telah menyita 200 ekor unta milikku dan 400 ekor unta milik penduduk Mekkah. Aku datang untuk meminta Anda mengembalikan semua itu kepada kami", jawab Muthallib. Abrahah terkejut dan tertawa terbahak-bahak sambil mengejek, "Kamu ini aneh sekali. Saya datang hendak menghancurkan Ka'bah, dan Anda datang kepadaku dengan urusan yang sepele? Dimanakah nyali dan harga diri Anda? Pantaskah Ka'bah yang Anda dan bangsa Arab yang dimuliakan itu sedang dalam keadaan bahaya, justru Anda hanya menuntut onta Anda dikembalikan?? " "Tentu saja", sanggah Mutthalib. "Unta-unta itu kepunyaanku dan penduduk Mekkah. Maka aku wajib memeliharanya. Sedangkan Ka'bah bukan kepunyaanku. Ka'bah adalah milik Allah, maka Dia-lah yang akan melindungi dan memeliharanya". Kembali Abrahah tertawa terbahak-bahak seolah melecehkan perkataan Abdul Muthallib, "Apakah Allah yang konon pemilik Ka'bah itu akan mampu merintangiku menghancurkannya?" "Aku tidak tahu, itu urusan Allah. Tapi aku yakin, Allah tidak akan membiarkan milik-Nya dinodai oleh siapa pun." "Jadi Anda tidak ingin memintaku untuk menghentikan niatku menghancurkan Ka'bah? " Abdul Muthallib menggelengkan kepala, "Tidak!." Jawaban yang tenang dan meyakinkan dari Abdul Muthallib membuat Abrahah tidak tenang. Namun dia tidak peduli dengan kerisauannya.
Meski hatinya di dera rasa was-was dan risau, namun Abrahah tetap melanjutkan niatnya dan segera memerintahkan anak buahnya untuk mengembalikan unta-unta bangsa Arab, kemudian menyelesaikan misinya yaitu menghancurkan Ka'bah. Detik-detik penghancuran pun tiba, Abrahah dan pasukan bergajah nya mulai mendekati Ka'bah. Abrahah merasa yakin bahwa dia akan dapat menghancurkan Ka'bah dengan sangat mudah. Namun apa yang terjadi selanjutnya?? Kekuasaan dan pertolongan Allah pun tiba. Di awali dengan enggan nya gajah-gajah tersebut menyentuh Ka'bah, seolah-olah gajah-gajah itu tahu bahwa sebentar lagi mereka akan mengalami nasib tragis dan mengerikan.
Benar saja, gerombolan burung-burung Ababil yang berjumlah, ratusan, ribuan, bahkan mungkin jutaan telah melayang-layang tepat di atas mereka. Jumlah burung sebanyak itu bagaikan kumpulan awan hitam pekat yang mengandung petir dahsyat yang siap menyambar musuh-musuh Allah. Di antara paruh-paruh dan kaki-kaki Ababil itu ada bara api yang sangat panas yang berasal dari kerikil-kerikil neraka. Apa yang dilakukan Ababil? Ternyata bara api itu mereka jatuhkan tepat di objek sasarannya, yaitu musuh Allah, Abrahah dan pasukannya. Satu per satu mereka dihujani bara api.
Satu bara api yang sebesar kerikil itupun mampu melelehkan kulit-kulit tentara Abrahah dan menghanguskan tubuh-tubuh mereka dan hancurlah mereka sebelum mereka berhasil menghancurkan Ka'bah. Demikianlah kisah Ababil dalam sejarah. Dan kisah tersebut benar-benar nyata. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa hikmah yang terkandung di dalamnya. Kisah tersebut mengajarkan kita untuk meyakini bahwa kekuasaan Allah dan kekuatan-Nya sangat besar dan tak terkalahkan. Yakinlah bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat terhadap hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Renungkan lah ..Wallahu'alam .. [sumber: HIDAYAH]
Jumat, 06 Desember 2013
Gadis berkerudung merah
Pada suatu waktu, hiduplah seorang gadis kecil yang tinggal di sebuah desa dekat hutan. Setiap kali dia pergi keluar, gadis kecil ini selalu mengenakan jubah lebar berwarna merah, sehingga setiap orang di desa memanggilnya si kecil berkerudung merah (Little Red Riding Hood)
Suatu pagi, gadis bekerudung merah ingin pergi mengunjungi neneknya yang tinggal di hutan, sang ibu memperbolehkan dan membawakan keranjang berisi hadiah untuk sang nenek, Sebelum pergi, sang ibu berpesan agar gadis kecil itu langsung menuju rumah neneknya, tidak membuang waktu di jalan dan tidak berbicara dengan orang asing di jalan karena berbahaya. "Jangan khawatir, ibu," jawab gadis berkerudung merah, "Aku akan berhati-hati."
Tapi ketika gadis berkerudung merah melihat beberapa bunga indah di hutan, ia lupa janjinya kepada ibunya. Dia melihat bunga bunga dan kupu kupu yang berterbangan, katak yang bernyanyi di kolam dan kemudian memetik beberapa bunga untuk neneknya.
Gadis berkerudung merah sangat menikmati perjalanan tersebut, sampai ia tidak menyadari ada bayangan gelap yang mengamatinya terus menerus dan mendekatinya dari belakang ...
Tiba-tiba, serigala muncul di sampingnya. Dalam samaran sebagai seorang asing yang sopan. "Apa yang kamu lakukan di sini, gadis kecil?" serigala bertanya dengan suara ramah yang dia bisa uahakan.
"Aku dalam perjalanan untuk menjenguk Nenek yang tinggal di hutan, dekat sungai," jawab gadis berkerudung merah dan kemudian ia pun bergegas pergi setelah menyadari bahwa ia mulai terlambat untuk mengunjungi neneknya
Sementara itu, sang serigala yang sudah mengetahui rencana gadis kecil itu mengambil jalan pintas ke rumah sang nenek dan menerkam bulat bulat sang nenek terlebih dulu yang tidak mampu melawannya.
Serigala kemudian mengambil baju dan topi renda sang nenek dan kemudian berbaring di tempat tidurnya, berpura pura menjadi sang nenek dan menunggu kedatangan gadis berkerudung merah
Beberapa menit kemudian, gadis berkerudung merah sampai di rumah sang nenek dan masuk ke rumah sang nenek, dia nyaris tak bisa mengenali serigala yang menyamar menjadi sang Nenek.
"Kemarilah gadis kecilku" ujar serigala dengan suara parau
"Nenek Suaramu terdengar sangat aneh Apakah ada masalah?" jawab si gadis kecil keheranan
"Oh, aku hanya sedikir kedingininan, manisku " cicit serigala menyembunyikan suaranya
"Tapi Nenek! telingamu nampak besar sekali " kata gadis berkerudung merah saat ia beringsut mendekat ke tempat tidur.
"Ini agar aku bisa semakin baik mendengar kamu, Sayang," jawab serigala.
"Tapi Nenek! matamu juga sangat besar sekali!" kata sang gadis
"Ini agar semakin baik untuk melihat kamu, Sayang," jawab serigala.
"Tapi Nenek! gigimu juga sangat besar sekali" kata sang gadis mulai merasa ketakutan
"Ini agar semakin baik untuk memakanmu, Sayang," raung serigala dan ia pun melompat keluar dari tempat tidur dan mulai mengejar gadis kecil itu
Hampir saja terlambat, gadis berkerudung merah menyadari bahwa orang di tempat tidur itu bukan Neneknya, tetapi seekor serigala ganas yang lapar.
Dia pun kemudian berlari keluar rumah dan berteriak untuk minta tolong sekeras ia bisa.
Untungnya, Seorang pemburu dan penebang kayu yang kebetulan berada di sekitar rumah nenek tersebut mendengar teriakan dan tangisan sang gadis kecil dan segera menolongnya serta membunuh serigala besar tersebut dan mengeluarkan sang nenek yang ternyata masih hidup dalam perut serigala.
"Oh Nenek, saya begitu takut!" terisak gadis berkerudung merah "Aku tidak akan pernah berbicara dengan orang asing atau membuang waktu di hutan lagi."
"Tenang sayang, kamu sudah belajar pelajaran yang berharga hari ini" hibur sang nenek
Akhirnya gadis berkerudung merah dan sang Nenek menikmati makan siang bersama dan mengobrol bersama dengan bahagia.
Moral dari ceritera ini :
Selalu minta perlindungan dariNYA dari mahluk jahat ciptaaNya
Selalu waspada terhadap bahaya di sekelilingmu
Patuhi selalu kata orangtua
Kejahatan dapat muncul dalam tampilan dan kata kata manis yang memikat
Jangan selalu percaya pada kata manis penuh bujuk rayu yang tidak ada gunanya
Jangan pernah katakan isi pikiranmu pada orang asing
Rabu, 04 Desember 2013
Tugas web1 Sandi robianto 201143500251 X5B
PEMPROGRAMAN WEB1 TUGAS