Usaha ini pernah saya geluti pada tahun 2009 setelah waktu
itu saya terkena PHK di perusahaan tempat saya bekerja di daerah kawasan industri MM2100 cibitung dan dalam posisi saat
itu saya menganggur dan menunggu
panggilan kerja dari perusahaan lain , alasan saat itu saya memilih usaha ini
selain karena faktor modal yg memang tidak terlalu besar namun usaha ini juga
menunjang dengan hobi saya sendiri sampai sekarang yaitu memelihara burung dan
unggas.
Namun dalam implementasinya tentu sangat bertentangan antara
hobi dan usaha, hobi cenderung tidak itung-itungan namun bila kita bicara usaha
maka semuanya berubah drastis artinya kita perlu berfikir sedikit maju kedepan
mulai dari memperhitungkan peluang, untung-rugi
hingga mempersiapkan skill yg memang menunjang serta relevan dengan
usaha yg sedang kita lakukaan.
Persiapan
usaha:
Dalam fase
ini yg paling penting tentu mental dan pemikiran, saya mulai merencanakan
pembuatan kandang yg sesuai dengan kondisi alam , jenis makanan yg baik,
pasokan bibit yg unggul, hingga akhirnya perhitungan biaya yg di butuhkan.
Setelah saya pikir-pikir yg perlu saya lakukan adalah membeli
bibit dan makanan dulu karna dari sana saya akan menemukan rumusan yg tepat
mengenai jenis kandang ternak yg akan saya buat.
Kebetulan saat itu pasokan bibit masih terbilang mudah,
karena memang usaha ternak burung kenari ini belum terlalu populer seperti
sekarang ini. Setelah tawar menawar dengan peternak didaerah solo yg saya kenal
dari mantan rekan kerja saya sewaktu bekerja di sebuah perusahaan akhirnya Modal
pertama saya belikan 20ekor burung kenari lokal usia 6-7 bulan , seharga Rp.
2.450.000 keuntungan membeli partai seperti ini adalah dari 20 ekor burung
tersebut saya dapat memilih bibit yg baik untuk dijadikan ternak. Kerugiannya
tentu saja kita belum tahu berapa jumlah burung jantan dan betina yg akan kita
miliki selain itu mudah dicurangi oleh pemasok bibit itu sendiri dengan cara
mengoplos jenis indukan yg kita pesan dengan jenis yg relatif lebih murah.
Ternyata
dari 20 ekor burung kenari saya menemukan 8 ekor burung betina, 1 ekor mati
diperjalanan dan sisanya 11 ekor pasti
jantan, meski jumlah betina terbilang sedikit namun ternyata membawa berkah
juga, dari ke 11 ekor burung jantan itu semuanya saya jual dengan harga yang
terbilang fantastis 2x lipat lebih dari harga beli. Perekor saya jual dengan kisaran 450-600 ribu
sesuai dengan warna dan bunyi dari burung-burung tersebut.
Singkat cerita diluar dugaan hasil
penjualan kenari jantan adalah sebesar Rp. 5.150.000. secara otomatis biaya
pembelian tertutupi bahkan saya untung Rp. 2.700.000.
Pembuatan
kandang:
Sesuai
jumlah kenari betina maka jumlah kandang yang saya buat adalah 8 kandang, saya
buat bersusun 2 x 4 seperti lemari dengan bagian depan terbuka dengan kawat
strimin sedangkan sisi-sisinya serta belakang terbuat dari kayu triplek setebal
10mm ini memnghabiskan biaya hanya Rp. 800.000 sudah termasuk upah untuk
tukang.
Selanjutnya yg perlu saya beli
adalah pakan, vitamin, tempat makan dan minum serta tempat bertelur ditambah
rangkaian listrik untuk pemasangan lampu pada kandang ketika cuaca ekstrim
mengingat suhu dikampung sangat dingin karena termasuk wilayah pegunungan
Ciremai. Menghabiskan biaya sekitar Rp. 400.000. dan dalam 3 hari burung-burung
tersebut sudah dapat menempati kandang yg baru dibuat tersebut.
Metode pembibitan:
Singkat
cerita setelah 2 bulan berjalan saya asumsikan burung-burung tersebut sudah
siap untuk dijodohkan ini ditandai dengan perilaku burung tersebut ketika
mendengar suara kenari jantan selain itu ada beberapa ekor yg malah bertelur
tanpa perkawinan. Setelah diperhitungkan Saya putuskan hanya membeli 4 ekor
burung kenari jantan siap kawin jenis AF yg lebih unggul dari postur maupun
suaranya dibanding kenari lokal seharga Rp. 3.000.000.
Setelah masa penyesuaian sekitar 1
minggu saya mulai mengawinkan burung-burung tersebut lalu terjadilah pembuahan
untuk 4 ekor kenari betina pertama, setelah kenari betina tersebut mulai
membuat sarang dan bertelur kenari jantan saya kawinkan kembali pada ke 4 burung
betina yang kedua. Jumlah telur yg dihasilkan indukan pertama bervariasi 3-5
butir telur dengan total 17 telur. Sedangkan untuk indukan kedua lebih sedikit
hanya 14 butir telur saja, dapat saya simpulkan ini terjadi karena kenari
jantan yg belum siap kawin mengingat baru saja dikawinkan dengan indukan betina
yang pertama.
Panen:
Setelah
mengerami telur mereka selama 2 minggu
telur indukan pertama mulai menetas total hanya 8 ekor anak burung saja.
Selang seminggu akhirnya telur indukan
yg kedua pun mulai menetas dengan jumlah total 12 ekor anak burung. Dapat saya
simpulkan mengapa banyak sekali telur yang tidak jadi karena bebrapa faktor:
- Karena burung indukan (betina) belum
berpengalaman mengingat ini pertama kalinya mereka mengalami masa kawin, bertelur dan mengerami telur-telur tersebut
- Karena singkatnya metode pembuahan
yang saya lakukan antar pejantan dan betina indukan yang pertama yaitu hanya
sekitar seminggu saja.
Ketika umur
anakan kenari sekitar 1bulan saya pisahkan dengan indukan tersebut artinya anakan
tersebut sudah bisa makan sendiri lalu kenari-kenari indukannya tersebut telah
siap untuk dikawinkan kembali
Pemasaran:
Setelah
anak-anak kenari berumur 1,5 bulan saya putuskan untuk mulai menjualnya, dari
total anakan 20 yang hidup adalah 18 ekor saja. setelah berpikir keras saya
putuskan untuk menjual jenis partai saja (borongan) kepada pedagang/ kios. Ini
saya nilai lebih efisien dan cepat laku ketimbang saya menjajakan atau menunggu
pembeli yg datang meskipun memang sejak dari awal usaha saya telah berhasil
membuat relasi dengan para penghobi burung kenari maupun peternak-peternak
kenari di sekitar saya tinggal melalui media sosial Facebook. Sehingga kadang
kala ada saja yg memesan atau datang langsung ke rumah.
18 ekor burung saat itu saya jual
dengan harga Rp. 4.000.000 mengingat anakan ini termasuk jenis unggul yaitu
jenis loper (lokal super) karena berasal
dari indukan AF x LOKAL yang akhirnya memiliki nilai jual yg lebih karena
postur dan suara yang kelak akan di hasilkan.
Rincian biaya:
Bulan ke
|
Keterangan
|
Pemasukan
|
Pengeluaran
|
1
|
Beli bibit lokal 20 ekor
Jual kenari jantan 11 ekor
|
-
|
2.450.000
|
5.150.000
|
-
|
||
2
|
Pembuatan kandang + upah
Peralatan dan pakan
|
-
|
800.000
|
-
|
400.000
|
||
3
|
Beli bibit AF 4 ekor
|
-
|
3.000.000
|
5
|
Jual anakan hasil panen
|
4.000.000
|
-
|
Total
|
9.150.000
|
6.650.000
|
keuntungan
pada 5 bulan pertama adalah sebesar Rp. 2500.000, selanjutnya panen dan menjual
anakan setiap 2 bulan sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar