Kamis, 26 Desember 2013

Usaha beternak burung Kenari


Usaha ini pernah saya geluti pada tahun 2009 setelah waktu itu saya terkena PHK di perusahaan tempat saya bekerja di daerah kawasan industri MM2100 cibitung dan dalam posisi saat itu  saya menganggur dan menunggu panggilan kerja dari perusahaan lain , alasan saat itu saya memilih usaha ini selain karena faktor modal yg memang tidak terlalu besar namun usaha ini juga menunjang dengan hobi saya sendiri sampai sekarang yaitu memelihara burung dan unggas.

Namun dalam implementasinya tentu sangat bertentangan antara hobi dan usaha, hobi cenderung tidak itung-itungan namun bila kita bicara usaha maka semuanya berubah drastis artinya kita perlu berfikir sedikit maju kedepan mulai dari memperhitungkan peluang, untung-rugi  hingga mempersiapkan skill yg memang menunjang serta relevan dengan usaha yg sedang kita lakukaan.

Persiapan usaha:

Dalam fase ini yg paling penting tentu mental dan pemikiran, saya mulai merencanakan pembuatan kandang yg sesuai dengan kondisi alam , jenis makanan yg baik, pasokan bibit yg unggul, hingga akhirnya perhitungan biaya yg di butuhkan.

Setelah saya pikir-pikir yg perlu saya lakukan adalah membeli bibit dan makanan dulu karna dari sana saya akan menemukan rumusan yg tepat mengenai jenis kandang ternak yg akan saya buat.

Kebetulan saat itu pasokan bibit masih terbilang mudah, karena memang usaha ternak burung kenari ini belum terlalu populer seperti sekarang ini. Setelah tawar menawar dengan peternak didaerah solo yg saya kenal dari mantan rekan kerja saya sewaktu bekerja di sebuah perusahaan akhirnya Modal pertama saya belikan 20ekor burung kenari lokal usia 6-7 bulan , seharga Rp. 2.450.000 keuntungan membeli partai seperti ini adalah dari 20 ekor burung tersebut saya dapat memilih bibit yg baik untuk dijadikan ternak. Kerugiannya tentu saja kita belum tahu berapa jumlah burung jantan dan betina yg akan kita miliki selain itu mudah dicurangi oleh pemasok bibit itu sendiri dengan cara mengoplos jenis indukan yg kita pesan dengan jenis yg relatif lebih murah.

Ternyata dari 20 ekor burung kenari saya menemukan 8 ekor burung betina, 1 ekor mati diperjalanan  dan sisanya 11 ekor pasti jantan, meski jumlah betina terbilang sedikit namun ternyata membawa berkah juga, dari ke 11 ekor burung jantan itu semuanya saya jual dengan harga yang terbilang fantastis 2x lipat lebih dari harga beli.  Perekor saya jual dengan kisaran 450-600 ribu sesuai dengan warna dan bunyi dari burung-burung tersebut.
            Singkat cerita diluar dugaan hasil penjualan kenari jantan adalah sebesar Rp. 5.150.000. secara otomatis biaya pembelian tertutupi bahkan saya untung Rp. 2.700.000.

Pembuatan kandang:

Sesuai jumlah kenari betina maka jumlah kandang yang saya buat adalah 8 kandang, saya buat bersusun 2 x 4 seperti lemari dengan bagian depan terbuka dengan kawat strimin sedangkan sisi-sisinya serta belakang terbuat dari kayu triplek setebal 10mm ini memnghabiskan biaya hanya Rp. 800.000 sudah termasuk upah untuk tukang.

            Selanjutnya yg perlu saya beli adalah pakan, vitamin, tempat makan dan minum serta tempat bertelur ditambah rangkaian listrik untuk pemasangan lampu pada kandang ketika cuaca ekstrim mengingat suhu dikampung sangat dingin karena termasuk wilayah pegunungan Ciremai. Menghabiskan biaya sekitar Rp. 400.000. dan dalam 3 hari burung-burung tersebut sudah dapat menempati kandang yg baru dibuat tersebut.

Metode pembibitan:

Singkat cerita setelah 2 bulan berjalan saya asumsikan burung-burung tersebut sudah siap untuk dijodohkan ini ditandai dengan perilaku burung tersebut ketika mendengar suara kenari jantan selain itu ada beberapa ekor yg malah bertelur tanpa perkawinan. Setelah diperhitungkan Saya putuskan hanya membeli 4 ekor burung kenari jantan siap kawin jenis AF yg lebih unggul dari postur maupun suaranya dibanding kenari lokal seharga Rp. 3.000.000.

            Setelah masa penyesuaian sekitar 1 minggu saya mulai mengawinkan burung-burung tersebut lalu terjadilah pembuahan untuk 4 ekor kenari betina pertama, setelah kenari betina tersebut mulai membuat sarang dan bertelur kenari jantan saya kawinkan kembali pada ke 4 burung betina yang kedua. Jumlah telur yg dihasilkan indukan pertama bervariasi 3-5 butir telur dengan total 17 telur. Sedangkan untuk indukan kedua lebih sedikit hanya 14 butir telur saja, dapat saya simpulkan ini terjadi karena kenari jantan yg belum siap kawin mengingat baru saja dikawinkan dengan indukan betina yang pertama.

Panen:

Setelah mengerami telur mereka selama 2 minggu  telur indukan pertama mulai menetas total hanya 8 ekor anak burung saja. Selang seminggu  akhirnya telur indukan yg kedua pun mulai menetas dengan jumlah total 12 ekor anak burung. Dapat saya simpulkan mengapa banyak sekali telur yang tidak jadi karena bebrapa faktor:
 Karena burung indukan (betina) belum berpengalaman mengingat ini pertama kalinya mereka mengalami masa kawin, bertelur  dan mengerami telur-telur  tersebut
- Karena singkatnya metode pembuahan yang saya lakukan antar pejantan dan betina indukan yang pertama yaitu hanya sekitar seminggu saja.

Ketika umur anakan kenari sekitar 1bulan saya pisahkan dengan indukan tersebut artinya anakan tersebut sudah bisa makan sendiri lalu kenari-kenari indukannya tersebut telah siap untuk dikawinkan kembali

Pemasaran:

Setelah anak-anak kenari berumur 1,5 bulan saya putuskan untuk mulai menjualnya, dari total anakan 20 yang hidup adalah 18 ekor saja. setelah berpikir keras saya putuskan untuk menjual jenis partai saja (borongan) kepada pedagang/ kios. Ini saya nilai lebih efisien dan cepat laku ketimbang saya menjajakan atau menunggu pembeli yg datang meskipun memang sejak dari awal usaha saya telah berhasil membuat relasi dengan para penghobi burung kenari maupun peternak-peternak kenari di sekitar saya tinggal melalui media sosial Facebook. Sehingga kadang kala ada saja yg memesan atau datang langsung ke rumah.

            18 ekor burung saat itu saya jual dengan harga Rp. 4.000.000 mengingat anakan ini termasuk jenis unggul yaitu jenis loper (lokal super)  karena berasal dari indukan AF x LOKAL yang akhirnya memiliki nilai jual yg lebih karena postur dan suara yang kelak akan di hasilkan.

Rincian biaya:

Bulan ke
Keterangan
Pemasukan
Pengeluaran
1
Beli bibit lokal 20 ekor
Jual kenari jantan 11 ekor
-
2.450.000
5.150.000
-
2
Pembuatan kandang + upah
Peralatan dan pakan
-
800.000
-
400.000
3
Beli bibit AF 4 ekor
-
3.000.000
5
Jual anakan hasil panen
4.000.000
-
Total
9.150.000
6.650.000



keuntungan pada 5 bulan pertama adalah sebesar Rp. 2500.000, selanjutnya panen dan menjual anakan setiap 2 bulan sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar